Monday, July 23, 2018

PENGAMATAN TRANSPORT MEMBRAN
I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Pada semua makhluk hidup dari prokariotik hingga organisme multiseluller yang paling kompleks,melakukan pertukaran zat dengan lingkunganya pada tingkat sekuler, pertukaran  zat tersebut sangat penting bagi metabolism sel, transport yang tersebut dapat berlangsung secara aktif maupun pasif, transport secara pasif di antaranya difusi dan osmosis.
Metabolisme pada organism multiseluler mencangkup beberapa hal antara lain transport zat hara dan transport ion.sistem transport pada hewan yaitu system sirkulasi, pada system sirkulasi, aliran materi  terjadi karena adanya daya dorong dari organ pemompa, sedangkan sisteem transport pada tumbuhan yaitu system vaskuler, pada system ini aliran senyawa berlangsung mengikuti atau melawan pada (gradient) konsentrasi.
1.2   Maksud dan Tujuan
Maksud tujuan praktikum kali ini adalah:
1          .    Mahasiswa mengetahui proses difusi dan osmosis pada organisme hidup.
2          .    Untuk mengetahui proses plasmolisis pada sel tumbuhan.
3          .    Mengetahui proses osmosis.
1.3   Waktu dan Tempat
Hari,tanggal   : Rabu,11 April 2018
Waktu             : 12.30 s.d Selesai
Tempat           : Laboratorium Biologi Pendidikan IPA UPS Tegal

II TINJAUAN PUSTAKA
2.1   Pengertian Difusi dan Osmosis
Menurut kimbal menyatakan bahwa,osmosis adalah difusi dari tiap dari pelarut melalui suatu selaput yang permeable secara diferensial pada osmosis yang bergerak melalui membrane semi permeable ialah air dari larutan hipotesis ke konsentrasi air tinggi atau larutan hipertonis (rendah ketinggi).
Konsentrasi merupakan konsentrasi pelarutnya yaitu air dan bukan konseentrasi dari zat dan bukan konsentrasi dari zat yang larut (molekul,ion) dalam air pertukaran antara suatu pernamaan khusus yaitu osmosis,difusi dapat terjadi karena gerakan acak continue yang menjadi cirri khas semua molekul yang tidak terikat hanya tergantung pada gradient kontraksi.
Menurut cambell difusi adalah perpindahan zat (gas,padat atau cair) tanpa melewati membrane,dari daerah yang konsentrasinya tinggi kedaerah yang konsentrasinya rendah sehingga konsentrasi zat menjadi sama,difusi disebut juga suatu substansi melintang membrane biologis disebut juga dengan transport aktif.
2.2   Macam Difusi
Menurut yatim 1996,melihat kepada ada tidaknya pembawa (caririer) pada membrane maka difusi dapat di beedaakan menjadi dua yaitu difusi bedah ialah difusi zat tanpa kemudahan dari protein pembawa pada membrane,sedangkan difusi terikat ialah difusi yang di permudah atau diberi fasilitas oleh protein pembawa dalam membrane,kecepatan difusi tergantung pada kekompakan partikel yang menyusunya,pada medium cair kita kenal adanya dua macam kepekatan larutan yaitu hipertonik dan hipotonik.
2.3   Faktor-Faktor yang Mempengaaruhi Difusi.
Menurut suryadi 2011, ada beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan difusi yaitu:
1.   Ukuran partikel,semakin kecil ukuran partikel,semakin cepat partikel itu bergerak,sehinga kecepatan difusi tinggi.
2.   Ketebalan membrane,semakin tebal membran semakin  lambat kecepatan difusi.
3.   Luas suatu area semakin besar luas area semakin cepat kecepatan difusinya.
4.   Suhu,semakin tinggi suhunya,partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih cepat,maka semakin cepat pula kecepatan difusinya.
5.   Jarak,semakin besar jarak antara dua konsentrasi semakin  lambat kecepatan ddifusinya.
6.   Perbedaan konsentrasi,makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian,makin besar proses difusi yang terjadi.

2.4   Tekanan Osmosis
Proses osmosis berbeda dengan difusi karena yang berpindah adalah zat pelarut semisal air dan alcohol.tekanan osmotic adalah kekuatan yang di sebabkan air yang bergerak pada semua arah.Dalam keadaan biasa sel menjadi suasana yang isotonic dengan cairan media, sel hidup selalu berupaya untuk menjaga tekanan osmosisnya sesuai dengan cairan medium, jika ada gangguan pada tekanan osmosisnya itu sel pun akan rusalk.upaya menjaga tekanan osomosis ini tergolong pada sifat  homostatis, kalau elektrolit orang di masukan ke dalam larutan garam yang hipertonik  terhadap sitoplasma eritrosit,air merembes masuk, sehingga sel menjadi menggeleembung akhirnya pecah (mengalami difusi). Peristiwa ini disebut haemolisis (haem=darah, hemoglobin, lysis=pecah, hancur).
2.5   Faktor yang Mempengaruhi Osmosis
Ada dua faktor yang mempengaruhi osmosis yaitu kadar air materi terlarut yang ada di dalam sel.dimana kadar air  berpengaruh terhadap osmosis di karenakan air akan menembus membrane dan materi  terlarut akan tertembus air dimana air memiliki konsentrasi yang tinggi dan akan menembus membran  yang di bantu oleh materi terlarut di dalamnya.


III METODOLOGI
3.1    Alat dan Fungsinya
       A.   Mengamati proses difusi
Alat
Fungsi
Pipet tetes
Untuk meneteskan metilen blue pekat dan lugol
Gelas beaker 2 buah
Wadah mengamati difusi aquades yang di tetesi  lugol dan metilen blue
Pengaduk
Untuk mengaduk pada saat aquades di tetesi lugol dan metilen blue
       B.   Mengamati proses osmosis
Alat
Fungsi
Cawan petri 6 buah
Wadah objek dalam pengamatan osmosis
Pisau/catter
Untuk mengupas timun dan kentang dan memotong
Pengaduk
Untuk mengaduk larutan garam dan gula
Gelas beaker 250 ml
Wadah objek dalam pengamatan osmosis
      C.   Plasmolisis dan deplasmolisis
Alat
Fungsi
Mikroskop
Sebagai alat mengamati objek yang tak kasat mata
Silet
Mengambil dan mengiris objek percobaan
Kaca glas kover
Sebagai tempat untuk menaruh objek yang di amati (preparat)
Pipet tetes
Untuk meneteskan air pada objek yang akan di amati
Tisue
Untuk menyerap tetesan air pada preparat

        D.   Osmosi dan sel darah
Alat
Fungsi
Mikroskop
Untuk mengamati benda yang tak kasat mata
Objek glass dan cover glas
Sebagai wadah obejk pengamatan
Pipet tetes
Untuk meneteskan aquades ,larutan sukrosa larutan ringer

3.2    Bahan dan Fungsinya
       A.    Mengamati proses difusi
Bahan
Fungsi
Aquades
Sebagai pelarut(larutan hipotonik)
Larutan metilen blue
Sebagai zat terlarut
Pekat dan lugol
(larutan hipertonik)
       B.    Mengamati proses osmosis
Bahan
Fungsinya
Kentang dan timun
Objek pengamatan (hiper)
Air larutan sukrosa dan larutan garam
Sebagai zat terlarut (hipotonis)
      C.   Plasmolisis dan deplamolisis
Bahan
Fungsi
Daun rhoe discolor
Sebagai objek pengamatan
Air
Sebagai media pembantu pengamatan
Larutan sukrosa
Sebagai larutan percobaan plasmolisis dan deplamolisis
      D.   Pengamatan osmosis pada darah
Bahan
Fungsi
Darah
Sebagai objek percobaan
Aquades,larutan ringer
Sebagai larutan
Larutan sukrisa
Percobaan osmosis(hipertonis)

3.3   Cara Kerja
        A.    Mengamati proses difusi
1.   Gelas beaker yang di sediakan diisi dengan air bersih atau aquades.
2.   Metilen blue dan lugol di ambil dan di teteskan menggunakan  pipet ke gelas beaker yang telah di isi air tadi.
3.   Amati dan catat apa yang terjadi.
4.   Ulangi langkah ke 1 dan ke 2 tetapi dengan perlakuan yang berbeda di mana setelah di tetesi metil blue dan lugol maka segera di aduk dengan pengaduk,catat dan amati.
        B.    Mengamati proses osmosis
1.    Kentang dan timun di kupas menggunakan pasau atau catter.
2.    Setelah kentang dan timun di kupas iris sesuai intraksi dosen dengan ketebalan yang sama,(1 buah kentang yang di kupas keruk dan buang isinya hingga kedalaman setengah kentang itu.
3.    Untuk kentang yang di keruk itu di tempatkan  pada gelas beaker dengan larutan gula dan luaranya.
4.    Untuk kentang dan timun yang di iris letakan pada cawan petri yang telah di isi dengan air atu aquades pada cawan petri A1,dan A2.untuk cawan petri ke dua B1,B2 letakan timun dabn kentang setelah itu masukan larutan garam,untuk cawan petri C1,C2 masukan kentang dan timun dengan larutan sukrosa.
       C.   Plasmolisis dan deplamolisis
1.    Sayat permukaan daun rhoe discolor setipis mungkin.
2.    Sayatan di letakan pada gelas dan tetesi sayatan tersebut menggunakan aquades dan tutupi menggunakan cover glass.
3.    Amati menggunakan mikroskop kemudian foto gambar daun rhoe discolor yang di amati.
4.    Setelah pengamatan awal tersebut tetesi salah satu tepi glass penutup dengan larutan sukrosa dan tempatkan tisu untuk menhisap cairan yang keluar  di sisi lain dari bawah gelas penutup dan medium di gantikan oleh larutan sukrosa.
5.    Amati yang terjadi pada sel rhoe discolor.
6.    Kemudian tetesi salah satu tepi glass penututp dengan air murni dan tempeli tissue pada sisi lain sehingga sukrosa terhisap keluar dari bawh gelas penutup dan medium di gantikan oleh air,amati apayanag terjadi pada sel-sel daun rhoe discolor.
       D.   Pengamatan osmosis pada sel darah
1.      Tiga buah objek gelas cekung disiapkan.
2.      Tetesi objek gelas 1 dengan larutan ringger.
3.      Tetesi objek gelas 2 dengan larutan sukrosa.
4.      Tetesi objek gelas 3 dengan aquades.
5.      Masing-masing objek gelas di tambahkan tetesan darah merah 1 tetes
6.      Tutup menggunakan cover glass.
7.      Amati perubahan yang terjadi menggunakan mikroskop.
8.      catat hasil pengamatan.

IV HASIL DAN PENGAMATAN
       4.1  Hasil Pengamatan
1.    Mengamati proses difusi
Perlakuan
Di Aduk

Tanpa Di Aduk

Arah Gerak
Waktu
Arah Gerak
Waktu
Lugol
Lambat
3 detik
Lambat ke kanan
5 menit
Metilen Blue
Cepat tersebar
10 detik
Cepat menyebar
15 menit
2.    Mengamati proses osmosis
Perlakuan
Larutan Garam
Larutan Gula
Air Biasa
15
Meint
30 menit
15
menit
30 menit
15
menit
30 menit
Timun
+
-
++
+
++++
+++++
kentang
+
-
++
+
++++
+++++

NB: kentang dan timun untuk 15 menit dan 30 menit +++
KET:       +              :sangat lunak
             ++              :lunak
            +++             :normal
          >+++             :keras
                 -             :lebih kecil dari +
1.Garam        : sangat lunak
2.Gula           :lunak
3.Air               :sangat keras
4.Normal       :keras





3.    Plasmolisis dan deplamolisis
Gambar dengan perlakuan berbeda
Menggunakan Daun Rhoe Discollor




                    darah + air                     darah + ringger               darah + sukrosa
       Perbesaran 10x40
 4.2   Pembahasan
         1.    Mengamati proses difusi
a.    Air di tetesi menggunakan lugol tanpa di aduk akan menyebar sendiri dengan waktu 5 menit pada waktu ini lugol sudah tersebar rata di mungkinkan konsentrasi atau kepekatan lugol sendiri yang menyebabkan  waktu yang di butuhkan 5 menit.
b.    Air yang di tetesi lugol dan di aduk maka air tersebut menyatu dengan lugol dengan cepat (10 detik).
c.     Air yang di campur metilen blue tanpa diaduk akan menyebar juga tetapi waktu yang di butuhkan berbeda yaitu 10 menit karena metilen blue yang di gunakan kepekatanya berbeda dengan lugol,di mana metilen blue lebih pekat  dari lugol.
d.    Air yang di campur dengan metilen blue akan menyebar secara sempurna dengan waktu 3 menit karena di aduk.
        2.    mengamati proses osmosis
a.    Timun dan kentang yang di rendam menggunakan larutan garam dan larutan sukrosa akan memiliki kelembekan  dari tekstur timun dan kentang berbeda di bandingkan dengan  timun dan kentang yang normal dan yang tanpa perlakuan.
b.    Timun dan kentang pada larutan garam dan larutan sukrosa menjadi lebih lembek dan semakin lama di rendam semakin lembek hal ini di karenakan larutan garam dan larutan sukrosa(hipotonis) masuk ke dalam / member ke dalam sel timun  dan kentang yang bersifat hipertonis,oleh sebab itu kentang dan timun semakin lembek.
c.     Untuk timun dan kentang yang di rendam dalam air akan berdifusi dari air (hipotenis)ke kentang  (sitoplasma akan keluar sel ke air) karena kentang (hipertonis).
d.    Untuk kentang dan timun yang tidak di rendam tiddak melakukan dan osmosis.
e.    Untuk kentang yang di masukan larutan gula juga terjadi osmosis di mana larutan gula mengisi bagian tengah kentang yang di keruk tadi.

       3.    Plasmolisi dan deplasmolisis
a.    Preparat rhoe discolor biasa tidak Nampak peristiwa osmosis dan difusi.
b.    Preparat rhoe discolor yang menggunakan mdium sukrosa sel daun akan mengkerak(plasmolisis)karena sitoplasma dari sel daun keluar.
c.     Preparat rhoe discolor yang di tetesi menggunakan media air,maka sel pada daun akan kembali seperti semula (deplamolisis)karena cairan sel yang tadinya keluar di gantikan oleh air (hipotonis).
       4.    Pengamtan osmosis pada sel darah
a.    Untuk darah yang di tetesi air pada pengamatan mikroskop akan terlihat sel-sel darah tetapi tidak jelas karena menggunakan menggunakan pembesaran 40X,Tetapi  sesuai teori darah seharusnya menjadi  mengembang karena air (hipotsis)menjari ke darah (hipertonis) oleh  sebab itu darah mengembang.
b.    Darah yang di tetesi ringer pada pengamatan di mikroskop tidak nempak jelas karena menggunakan perbesaran 40X , tetapi sesuai teori dari dafen eharusnya darah menjadimengkerut karena peristiwa osmosis pada darah di tetesi ke balikan dengan percobaan darah di tetesi air di mana darah (hipotenis) mengalir ke larutan sukrosa (hipertonis)oleh sebab itu darah menjadi mengkerut.

V PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Pada percobaan kali ini dapat di simpulkan:
  1.   Difusi adalah peristiwa mengalihnya  larutan dari tekanan yang lebih tinggi (hipertonis)ke yang rendh (hipetenis).
  2.   Osmois adalah peristiwa mengalirnya larutan dari tekana  yang rendah (hipotonis)ke leebih tinggi (hipertonis).
  3.   Kepekatan suatu larutan akan mempengaruhi peristiwa difusi dan osmosis.
5.2  Saran
Saran pada percobaan ini adalah praktikum lebih memperhatikan dan memperbaiki laporan sementara karena data-data yang  di dapatkan saat praktikum merupakan data yang penting.

DAFTAR PUSTAKA
Kimball.1983.Biologi Universitas.Jakarta.Erlangga
Kimball,J,W.1999.Biologi Edisi Pertama.Jakarta.Erlangga
Campbel ,NA,JB,Rece.Lg.Mithcel.2002.Biologi Jilid 1.Jakarta.Erlangga
Saktiono.1989.Biologi Umum.Jakarta.Granmedia
Pratiwi.2006.Biologi Untuk Sma Kelas XI.Jakarta.Erlangga
Widiyanto,Bayu.2018.Diktat Praktikum Biologi.Tegal.Pendidikan IPA FKIP UPS Tegal


PENGAMATAN TRANSPORT MEMBRAN I PENDAHULUAN 1.1    Latar Belakang Pada semua makhluk hidup dari prokariotik hingga organisme multiselu...