PENGAMATAN TRANSPORT MEMBRAN
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada semua makhluk hidup dari
prokariotik hingga organisme multiseluller yang paling kompleks,melakukan
pertukaran zat dengan lingkunganya pada tingkat sekuler, pertukaran zat tersebut sangat penting bagi metabolism
sel, transport yang tersebut dapat berlangsung secara aktif maupun pasif,
transport secara pasif di antaranya difusi dan osmosis.
Metabolisme pada organism multiseluler
mencangkup beberapa hal antara lain transport zat hara dan transport ion.sistem
transport pada hewan yaitu system sirkulasi, pada system sirkulasi, aliran
materi terjadi karena adanya daya dorong
dari organ pemompa, sedangkan sisteem transport pada tumbuhan yaitu system
vaskuler, pada system ini aliran senyawa berlangsung mengikuti atau melawan
pada (gradient) konsentrasi.
1.2
Maksud
dan Tujuan
Maksud
tujuan praktikum kali ini adalah:
1 . Mahasiswa mengetahui proses difusi dan
osmosis pada organisme hidup.
2 . Untuk mengetahui proses plasmolisis pada
sel tumbuhan.
3 . Mengetahui proses osmosis.
1.3
Waktu
dan Tempat
Hari,tanggal : Rabu,11 April 2018
Waktu : 12.30 s.d Selesai
Tempat : Laboratorium Biologi Pendidikan IPA
UPS Tegal
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Difusi dan Osmosis
Menurut kimbal menyatakan bahwa,osmosis
adalah difusi dari tiap dari pelarut melalui suatu selaput yang permeable
secara diferensial pada osmosis yang bergerak melalui membrane semi permeable
ialah air dari larutan hipotesis ke konsentrasi air tinggi atau larutan
hipertonis (rendah ketinggi).
Konsentrasi merupakan konsentrasi
pelarutnya yaitu air dan bukan konseentrasi dari zat dan bukan konsentrasi dari
zat yang larut (molekul,ion) dalam air pertukaran antara suatu pernamaan khusus
yaitu osmosis,difusi dapat terjadi karena gerakan acak continue yang menjadi
cirri khas semua molekul yang tidak terikat hanya tergantung pada gradient
kontraksi.
Menurut cambell difusi adalah
perpindahan zat (gas,padat atau cair) tanpa melewati membrane,dari daerah yang
konsentrasinya tinggi kedaerah yang konsentrasinya rendah sehingga konsentrasi
zat menjadi sama,difusi disebut juga suatu substansi melintang membrane
biologis disebut juga dengan transport aktif.
2.2
Macam
Difusi
Menurut yatim 1996,melihat kepada ada
tidaknya pembawa (caririer) pada membrane maka difusi dapat di beedaakan
menjadi dua yaitu difusi bedah ialah difusi zat tanpa kemudahan dari protein pembawa
pada membrane,sedangkan difusi terikat ialah difusi yang di permudah atau
diberi fasilitas oleh protein pembawa dalam membrane,kecepatan difusi
tergantung pada kekompakan partikel yang menyusunya,pada medium cair kita kenal
adanya dua macam kepekatan larutan yaitu hipertonik dan hipotonik.
2.3
Faktor-Faktor
yang Mempengaaruhi Difusi.
Menurut
suryadi 2011, ada beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan difusi yaitu:
1.
Ukuran
partikel,semakin kecil ukuran partikel,semakin cepat partikel itu
bergerak,sehinga kecepatan difusi tinggi.
2.
Ketebalan
membrane,semakin tebal membran semakin
lambat kecepatan difusi.
3.
Luas
suatu area semakin besar luas area semakin cepat kecepatan difusinya.
4.
Suhu,semakin
tinggi suhunya,partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih
cepat,maka semakin cepat pula kecepatan difusinya.
5.
Jarak,semakin
besar jarak antara dua konsentrasi semakin
lambat kecepatan ddifusinya.
6.
Perbedaan
konsentrasi,makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian,makin besar
proses difusi yang terjadi.
2.4
Tekanan
Osmosis
Proses osmosis berbeda dengan difusi
karena yang berpindah adalah zat pelarut semisal air dan alcohol.tekanan
osmotic adalah kekuatan yang di sebabkan air yang bergerak pada semua arah.Dalam
keadaan biasa sel menjadi suasana yang isotonic dengan cairan media, sel hidup
selalu berupaya untuk menjaga tekanan osmosisnya sesuai dengan cairan medium, jika
ada gangguan pada tekanan osmosisnya itu sel pun akan rusalk.upaya menjaga
tekanan osomosis ini tergolong pada sifat
homostatis, kalau elektrolit orang di masukan ke dalam larutan garam
yang hipertonik terhadap sitoplasma
eritrosit,air merembes masuk, sehingga sel menjadi menggeleembung akhirnya
pecah (mengalami difusi). Peristiwa ini disebut haemolisis (haem=darah, hemoglobin,
lysis=pecah, hancur).
2.5
Faktor
yang Mempengaruhi Osmosis
Ada dua faktor yang mempengaruhi osmosis yaitu kadar air
materi terlarut yang ada di dalam sel.dimana kadar air berpengaruh terhadap osmosis di karenakan air
akan menembus membrane dan materi
terlarut akan tertembus air dimana air memiliki konsentrasi yang tinggi
dan akan menembus membran yang di bantu
oleh materi terlarut di dalamnya.
III
METODOLOGI
3.1
Alat
dan Fungsinya
A. Mengamati proses difusi
Alat
|
Fungsi
|
Pipet tetes
|
Untuk meneteskan metilen blue
pekat dan lugol
|
Gelas beaker 2 buah
|
Wadah mengamati difusi
aquades yang di tetesi lugol dan
metilen blue
|
Pengaduk
|
Untuk mengaduk pada saat
aquades di tetesi lugol dan metilen blue
|
B. Mengamati proses osmosis
Alat
|
Fungsi
|
Cawan petri 6 buah
|
Wadah objek dalam
pengamatan osmosis
|
Pisau/catter
|
Untuk mengupas timun dan
kentang dan memotong
|
Pengaduk
|
Untuk mengaduk larutan
garam dan gula
|
Gelas beaker 250 ml
|
Wadah objek dalam
pengamatan osmosis
|
C. Plasmolisis dan deplasmolisis
Alat
|
Fungsi
|
Mikroskop
|
Sebagai alat mengamati
objek yang tak kasat mata
|
Silet
|
Mengambil dan mengiris
objek percobaan
|
Kaca glas kover
|
Sebagai tempat untuk
menaruh objek yang di amati (preparat)
|
Pipet tetes
|
Untuk meneteskan air pada
objek yang akan di amati
|
Tisue
|
Untuk menyerap tetesan air
pada preparat
|
D. Osmosi dan sel darah
Alat
|
Fungsi
|
Mikroskop
|
Untuk mengamati benda yang
tak kasat mata
|
Objek glass dan cover glas
|
Sebagai wadah obejk
pengamatan
|
Pipet tetes
|
Untuk meneteskan aquades
,larutan sukrosa larutan ringer
|
3.2
Bahan
dan Fungsinya
A. Mengamati proses difusi
Bahan
|
Fungsi
|
Aquades
|
Sebagai pelarut(larutan
hipotonik)
|
Larutan metilen blue
|
Sebagai zat terlarut
|
Pekat dan lugol
|
(larutan hipertonik)
|
B. Mengamati proses osmosis
Bahan
|
Fungsinya
|
Kentang dan timun
|
Objek pengamatan (hiper)
|
Air larutan sukrosa dan
larutan garam
|
Sebagai zat terlarut
(hipotonis)
|
C. Plasmolisis dan deplamolisis
Bahan
|
Fungsi
|
Daun rhoe discolor
|
Sebagai objek pengamatan
|
Air
|
Sebagai media pembantu
pengamatan
|
Larutan sukrosa
|
Sebagai larutan percobaan plasmolisis
dan deplamolisis
|
D.
Pengamatan
osmosis pada darah
Bahan
|
Fungsi
|
Darah
|
Sebagai objek percobaan
|
Aquades,larutan ringer
|
Sebagai larutan
|
Larutan sukrisa
|
Percobaan
osmosis(hipertonis)
|
3.3
Cara
Kerja
A.
Mengamati
proses difusi
1.
Gelas
beaker yang di sediakan diisi dengan air bersih atau aquades.
2.
Metilen
blue dan lugol di ambil dan di teteskan menggunakan pipet ke gelas beaker yang telah di isi air
tadi.
3.
Amati
dan catat apa yang terjadi.
4.
Ulangi
langkah ke 1 dan ke 2 tetapi dengan perlakuan yang berbeda di mana setelah di
tetesi metil blue dan lugol maka segera di aduk dengan pengaduk,catat dan
amati.
B.
Mengamati
proses osmosis
1.
Kentang
dan timun di kupas menggunakan pasau atau catter.
2.
Setelah
kentang dan timun di kupas iris sesuai intraksi dosen dengan ketebalan yang
sama,(1 buah kentang yang di kupas keruk dan buang isinya hingga kedalaman
setengah kentang itu.
3.
Untuk
kentang yang di keruk itu di tempatkan
pada gelas beaker dengan larutan gula dan luaranya.
4.
Untuk
kentang dan timun yang di iris letakan pada cawan petri yang telah di isi
dengan air atu aquades pada cawan petri A1,dan A2.untuk cawan petri ke dua
B1,B2 letakan timun dabn kentang setelah itu masukan larutan garam,untuk cawan
petri C1,C2 masukan kentang dan timun dengan larutan sukrosa.
C. Plasmolisis dan deplamolisis
1.
Sayat
permukaan daun rhoe discolor setipis mungkin.
2.
Sayatan
di letakan pada gelas dan tetesi sayatan tersebut menggunakan aquades dan
tutupi menggunakan cover glass.
3.
Amati
menggunakan mikroskop kemudian foto gambar daun rhoe discolor yang di amati.
4.
Setelah
pengamatan awal tersebut tetesi salah satu tepi glass penutup dengan larutan
sukrosa dan tempatkan tisu untuk menhisap cairan yang keluar di sisi lain dari bawah gelas penutup dan
medium di gantikan oleh larutan sukrosa.
5.
Amati
yang terjadi pada sel rhoe discolor.
6.
Kemudian
tetesi salah satu tepi glass penututp dengan air murni dan tempeli tissue pada
sisi lain sehingga sukrosa terhisap keluar dari bawh gelas penutup dan medium
di gantikan oleh air,amati apayanag terjadi pada sel-sel daun rhoe discolor.
D.
Pengamatan
osmosis pada sel darah
1.
Tiga
buah objek gelas cekung disiapkan.
2.
Tetesi
objek gelas 1 dengan larutan ringger.
3.
Tetesi
objek gelas 2 dengan larutan sukrosa.
4.
Tetesi
objek gelas 3 dengan aquades.
5.
Masing-masing
objek gelas di tambahkan tetesan darah merah 1 tetes
6.
Tutup
menggunakan cover glass.
7.
Amati
perubahan yang terjadi menggunakan mikroskop.
8.
catat
hasil pengamatan.
IV
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
1.
Mengamati
proses difusi
Perlakuan
|
Di
Aduk
|
Tanpa
Di Aduk
|
||
Arah
Gerak
|
Waktu
|
Arah
Gerak
|
Waktu
|
|
Lugol
|
Lambat
|
3 detik
|
Lambat ke kanan
|
5 menit
|
Metilen Blue
|
Cepat tersebar
|
10 detik
|
Cepat menyebar
|
15 menit
|
2.
Mengamati
proses osmosis
Perlakuan
|
Larutan
Garam
|
Larutan
Gula
|
Air
Biasa
|
|||
15
Meint
|
30
menit
|
15
menit
|
30
menit
|
15
menit
|
30
menit
|
|
Timun
|
+
|
-
|
++
|
+
|
++++
|
+++++
|
kentang
|
+
|
-
|
++
|
+
|
++++
|
+++++
|
NB: kentang dan timun untuk 15 menit dan
30 menit +++
KET: + :sangat
lunak
++ :lunak
+++ :normal
>+++ :keras
- :lebih kecil dari +
1.Garam :
sangat lunak
2.Gula :lunak
3.Air :sangat keras
4.Normal :keras
3.
Plasmolisis
dan deplamolisis
Gambar dengan perlakuan berbeda
Menggunakan Daun Rhoe Discollor
darah + air darah + ringger darah + sukrosa
Perbesaran 10x40
4.2
Pembahasan
1. Mengamati proses difusi
a.
Air
di tetesi menggunakan lugol tanpa di aduk akan menyebar sendiri dengan waktu 5
menit pada waktu ini lugol sudah tersebar rata di mungkinkan konsentrasi atau
kepekatan lugol sendiri yang menyebabkan
waktu yang di butuhkan 5 menit.
b.
Air
yang di tetesi lugol dan di aduk maka air tersebut menyatu dengan lugol dengan
cepat (10 detik).
c.
Air
yang di campur metilen blue tanpa diaduk akan menyebar juga tetapi waktu yang
di butuhkan berbeda yaitu 10 menit karena metilen blue yang di gunakan
kepekatanya berbeda dengan lugol,di mana metilen blue lebih pekat dari lugol.
d.
Air
yang di campur dengan metilen blue akan menyebar secara sempurna dengan waktu 3
menit karena di aduk.
2.
mengamati
proses osmosis
a.
Timun
dan kentang yang di rendam menggunakan larutan garam dan larutan sukrosa akan
memiliki kelembekan dari tekstur timun
dan kentang berbeda di bandingkan dengan
timun dan kentang yang normal dan yang tanpa perlakuan.
b.
Timun
dan kentang pada larutan garam dan larutan sukrosa menjadi lebih lembek dan
semakin lama di rendam semakin lembek hal ini di karenakan larutan garam dan
larutan sukrosa(hipotonis) masuk ke dalam / member ke dalam sel timun dan kentang yang bersifat hipertonis,oleh
sebab itu kentang dan timun semakin lembek.
c.
Untuk
timun dan kentang yang di rendam dalam air akan berdifusi dari air
(hipotenis)ke kentang (sitoplasma akan
keluar sel ke air) karena kentang (hipertonis).
d.
Untuk
kentang dan timun yang tidak di rendam tiddak melakukan dan osmosis.
e.
Untuk
kentang yang di masukan larutan gula juga terjadi osmosis di mana larutan gula
mengisi bagian tengah kentang yang di keruk tadi.
3.
Plasmolisi
dan deplasmolisis
a.
Preparat
rhoe discolor biasa tidak Nampak peristiwa osmosis dan difusi.
b.
Preparat
rhoe discolor yang menggunakan mdium sukrosa sel daun akan
mengkerak(plasmolisis)karena sitoplasma dari sel daun keluar.
c.
Preparat
rhoe discolor yang di tetesi menggunakan media air,maka sel pada daun akan
kembali seperti semula (deplamolisis)karena cairan sel yang tadinya keluar di
gantikan oleh air (hipotonis).
4.
Pengamtan
osmosis pada sel darah
a.
Untuk
darah yang di tetesi air pada pengamatan mikroskop akan terlihat sel-sel darah
tetapi tidak jelas karena menggunakan menggunakan pembesaran 40X,Tetapi sesuai teori darah seharusnya menjadi mengembang karena air (hipotsis)menjari ke
darah (hipertonis) oleh sebab itu darah
mengembang.
b.
Darah
yang di tetesi ringer pada pengamatan di mikroskop tidak nempak jelas karena
menggunakan perbesaran 40X , tetapi sesuai teori dari dafen eharusnya darah
menjadimengkerut karena peristiwa osmosis pada darah di tetesi ke balikan
dengan percobaan darah di tetesi air di mana darah (hipotenis) mengalir ke
larutan sukrosa (hipertonis)oleh sebab itu darah menjadi mengkerut.
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada
percobaan kali ini dapat di simpulkan:
1. Difusi adalah peristiwa mengalihnya larutan dari tekanan yang lebih tinggi
(hipertonis)ke yang rendh (hipetenis).
2. Osmois adalah peristiwa mengalirnya
larutan dari tekana yang rendah
(hipotonis)ke leebih tinggi (hipertonis).
3. Kepekatan suatu larutan akan
mempengaruhi peristiwa difusi dan osmosis.
5.2 Saran
Saran
pada percobaan ini adalah praktikum lebih memperhatikan dan memperbaiki laporan
sementara karena data-data yang di
dapatkan saat praktikum merupakan data yang penting.
DAFTAR PUSTAKA
Kimball.1983.Biologi Universitas.Jakarta.Erlangga
Kimball,J,W.1999.Biologi Edisi Pertama.Jakarta.Erlangga
Campbel ,NA,JB,Rece.Lg.Mithcel.2002.Biologi
Jilid 1.Jakarta.Erlangga
Saktiono.1989.Biologi Umum.Jakarta.Granmedia
Pratiwi.2006.Biologi Untuk Sma Kelas XI.Jakarta.Erlangga
Widiyanto,Bayu.2018.Diktat Praktikum
Biologi.Tegal.Pendidikan IPA FKIP UPS Tegal