LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
KELOMPOK 4
IKHZA
KHAERUL ANWAR (1817500015)
HANAFIE
ROSIDIN (1817500016)
LAYLA
NOOR SAHARA (1817500017)
ZUNDIKA
HAFIZAH QONITA (1817500018)
DOSEN
PENGAMPUH
BAYU WIDIYANTO,M.SI
YAYASAN PENDIDIKAN PANCASAKTI
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN IPA
2018
PENGAMATAN MIKROORGANISME
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan cabang ilmu
biologi yang mempelajari tentang mikroba yang tak kasat mata. Mikroba yang
mencangkup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai
sel tunggal maupun kelompok sel bakteri, alga ,protozoa, fungi mikroskopik.
Bentuk umum mikroorganisme terdiri dari
satu sel (uniseluler) seperti pada bakteri, yeast dan mikroalga. Bentuk lain
bisa berupa filamen atau benang yaitu rangkaian sel yang terdiri dari dua atau
lebih yang menyambung seperti rantai. Bentuk benang pada umumnya terdapat pada
fungi (jamur benang) dan mikro alga. Bentuk filamen pada kenyataannya dapat
berupa filamen semu dan filamen sejati, filamen semu kalau hubungan antara sel
satu dengan lainnya tidak menyatu, seperti pada yest dan streptomcyes. Filamen sejati jika hubungan antar sel satu dengan
sel lainnya menyatu, baik hubungan secara fisiologis ( fungsi sel), seperti yang
ada pada jamur benang dan mikroba benang. Bentuk lain yang perlu diperhatikan
adalah koloni dan jaringan semu.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan praktikum pada kali
ini adalah:
1.
Mengamati
struktur bakteri dan membandingkannya sengan struktur khamir.
2.
Mengamati
struktur khamir (fungi uniseluler) dan membandingkannya dengan kapang.
3.
Mengamati
dan membandingkan struktur kapang dari roti dan tempe.
4.
Mengamati
struktur dari Protista.
1.3 Waktu dan Tempat
Hari : Rabu, 7 Maret 2018
Waktu : 12.10 s.d Selesai
Tempat : Laboratorium Biologi P.IPA FKIP UPS Tegal
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mikroba
Jasad hidup yang ukurannya kecil sering
kali di sebut mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut
sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat
dengan mata biasa, tetapi pengatur kehidupannya juga sederhana dibanding jasad
tingkat tinggi. Mata biasa tidak bisa melihat jasad yang ukurannya kurang dari
0,1 mm. Ukuran mikroba biasnya dinyatakan dalam mikron, 1 mikron adalah 0,01
mm. Sel mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengn alat pembesar atau mikroskop,
walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa
alat pembesaran.
2.2 Penggolongan Mikroba diatara Jasad Hidup
Secara klasik jasad hidup digolongkan
menjadi dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia). Jasad hidup
yang ukurannya besar dengan mudah dapat di golongkan ke dalam plantae atau
animalia, tetapi mikroba yang ukuranya sangat kecil ini sulit untuk digolongkan
kedalam plantae atau animalia. Selain karena ukurannya sulitnya penggolongan
juga disebabkan adanya mikroba yang mempunyai sifat antara plantae dan
animalia. Menurut teori evolusi, setiap jasad berkembang menuju ke sifat-sifat
plantae dan animalia. Hal ini digambrkan sebagai pengelompokkan jasad
berturut-turut Haeckel, Whittaker dan Woese. Berdasarkan perbedaan organisme
selnya Haeckel membedakan dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang
(animalia), dengan protista. Protista untuk menampung jasad yang tidak dapat
dimasukkan pada golongan plantae dan animalia, protista terdiri dari algae atau
ganggang, protozoa, jamur atau fungi dan bakteri yang mempunyai sifat
multiseluler tanpa diferensiasi jaringan. Wittaker membagi jasad hidup menjadi tiga
tingkat perkembangan yaitu: (1) jasad prokariotik yaitu bakteri dan ganggang
biru (Divisi Monera), (2) jasad eukoriotik uniseluler (Divisio Protista), (3)
jasad eukariotik multiseluler dan multinukleat yaitu divisio fungi, divisio
plantae dan divisio animalia, sedangkan Woese menggolongkan jasad hidup
terutama berdasarkan susunan kimia makro molekul yang terdapat sidalam sel.
Pembagiannya yaitu terdiri Arkhaebakteria, Eukaryota (Protozoa, Fungi, Tumbuhan
dan Binatang) dan Eubakteria.
2.3 Ciri Umum Mikroba
Mikroba dialam secara umum berperan
sebagai produsen, konsumen maupun redusen. Jasad produsen menghasilkan bahan
organik dan b ahan anorganik dengan energi sinar matahari , mikroba yang
berperan sebagai produsen adalah algae dan bakteri fotosintetik. Jasad konsumen
menggunakan bahan organik yang dihasilkan oleh produsen. Contoh mikroba
konsumen adalah protozoa. Jasad redusen mengurai bahan organik dan sisa-sisa
jasad hidup yang mati menjadi unsur-unsur kimia. Seperti mikroba bakteri dan
fungi (jamur). Sel mikroba yang
ukurannya sangat kecil ini erupakan suatu struktur biologi, banyakmikroba yang
terdiri dari satu sel (uiseluler), sehingga semua tugas kehidupannya dibebnkan
pada sel itu. Mikroba juga ada yang mempunyai banyak sel (multiseluler). Pada
jasad mutiseluler umumnya sudah terdapat pembagian tugas diantara sel atau
kelompok selnya, walaupun organisasi selnya belum sempurna.
2.4 Peran Mikroba Bagi Manusia
Bakterium atau bakteria adalah kelompok
mikroorganisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk
dalam prokariotik dan berukuran sangat kecil. Maka dari pada itu ada peran
mikroba yang baik dan jahat/buruk (merugikan), peran mikroba yang merugikan
contohnya Streptococcus pneumonia penyebab
peneumonia dan Corynebacterium diphtheria
penyebab dipteri, penyebap pembusukan makanan (Spoilage). Mikroba juga mempunyai peran yang baik atau
menguntungkan seperti pada bidang pertanian dimana mikroba dapat digunakan
untuk peningkatan keseburan tanah melalui fiksasi N2.
III METODOLOGI
3.1
Alat
dan Fungsinya
Alat
|
Fungsi
|
Mikroskop
|
Mengamati benda yang tak kast mata
|
Glass dan cover glass
|
Media pengamatan (tempat preparat)
|
Pipet tetes
|
Untuk meneteskan aquades ke glass dan
mengambil susu fermentasi
|
Jarum inokulum
|
Sebagai alat pembantu mengambil objek
|
Spatula
|
Sebagai alat pembantu mengambil objek
|
Kain lap/tissue
|
Untuk membersikan mikroskop dan glass
|
3.2
Bahan
dan Fungsinya
Bahan
|
Fungsi
|
Susu fermentasi
|
Sebagai objek pengamatan bakteri
|
Daging busuk
|
Sebagai objek pengamatan protista
|
Tomat Busuk
|
Sebagai objek pengamatan fungi
|
Ragi tape
|
Sebagai objek pengamatan struktur
fungi
|
Roti berjamur
|
Sebagai objek pengamatan fungi
|
Tempe yang agak hitam
|
Sebagai objek pengamatan fungi
|
Air rendaman jerami
|
Sebagai objek pengamatan protista
|
Aquades
|
Sebagi bahn bantu pembuatan preparat
basah
|
Metilen blue
|
Sebagai pewarna bakteri
|
3.3
Cara
Kerja
A.
Mengamati
bakteri pada susu fermentasi dan buah busuk
1.
Susu
fermentasi diambil menggunakan pipet tetes.
2.
Susu
fermentasi yang berada di pipet diteteskan pada glass yang bersih dan tetesi 1
tetes metilen blue, kemudian tutup menggunakan cover glass.
3.
Bakteri
pada susu fermentasi diamati menggunakan mikroskop dan catat hasilnya.
4.
Setelah
selesai glass dibersihkan dan diganti dengan objek lain yaitu daging busuk.
5.
Lendir
atau cairan pada daging busuk diambil sedikit menggunakan spatula dan letakkan
pada glass yang bersih.
6.
Tetesi
aquades sedikit dan ditutup menggunakan cover glass.
7.
Preparat
yang telah dibuat diamati menggunakan mikroskop dan catat hasilnya.
B.
Mengamati
khamir pada ragi tape dan tomat busuk
1.
Ragi
tape diambil menggunakan jarum inokulum dan spatula agar steril dan diletakkan
pada glass yang bersih.
2.
Ragi
pada glss ditetesi aquades sedikit serta tutup menggunakan cover glass.
3.
Menggunakan
mikroskop amati preparat yang telah dibuat dan catat hasilnya.
4.
Setelah
selesai bersihkan glass dan dianti menggunakan tomat busuk, bagian buah tomat
busuk diambil menggunakan jarum inokulum atau spatula dan diletakkan pada
glass.
5.
Bagian
tomat busuk yang telah diambil ditetesi menggunakan aquades dan tutup dengan
glss cover.
6.
Menggunakan
mikroskop preparat yang telah dibuat diamati dan catat hasilnya.
C.
Membandingkan
jamur pada roti dan jamur pada tempe
1.
Tempe
diambil sedikit dengan cara menyayatnya sedikit atua bisa menggunakan jarum
inokulum dan spatulayang bersih.
2.
Setelah
terambil tembe diletakkan di glass dan ditetesi aquades sedikit serta tutup
menggunakan cover glass.
3.
Menggunakan
mikroskopamati preparat yang telah dibuat dan catat hasilnya.
4.
Cara
1 sampai 3 diulangi lagi tetapi menggunakan objek yaitu roti yang berjamur.
D.
Mengamati
protista pada air rendaman jerami dan air selokan
1.
Objek
glass yang bersih ditetesi dengan air rendaman jerami kemudian ditutup
menggunakan cover glass.
2.
Menggunakan
mikroskop amati preparat yang telah dibuat dan catat hasilnya.
3.
Langkah
1 dan 2 diulangi kembali dengan objek air selokan.
IV
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Nama Preparat : Susu Fermentasi
Perbesaran : 10 x 100
Nama Preparat : Daging Busuk
Perbesaran : 10 x 100
Nama Preparat : Ragi Tape
Perbesaran : 10 x 40
Nama Preparat : Tomat Busuk
Pembesaran : 10 x 40
Nama Preparat : Jamur Roti
Perbesaran : 10 x 40
Nama Preparat : Air Selokan/ Air Rendama Jerami
Perbesaran : 10 x 40
4.2
Pembahasan
1.
Protista
Protista
yang terdapat pada selokan termasuk pada kingdom protista dimana protista ini
mirip dengan tumbuhan yang dinamaka algae. Dalam dunia tumbuhan ganggang
termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus) karena belum mempunyai akar,
batang dan daun sejati, alga juga mempunyai sat warna (pigmen)
Fikosianin warna biru
Klorofil Warna hijau
Fikosantin warna perak/coklat
Karoten warna keemasan
Xantofil warna kekuningan
Ganggang
bersifat autotrof (dapat menyusun makannannya sendiri). Hampir semua ganggang
bersifat eukariotik, habitatnya diair tawar, laut maupun tempat-tempat yang
lembab .klasifikasi ganggang yaitu
Cyanopyhta (ganggang biru)
Cloropyhta (ganggang hijau)
Chrysopyhta (ganggang keemasan)
Pheophyta (ganggang coklat)
Rhodophyta (ganggang merah)
2.
Jamur
Roti (Mucor sp) dan jamur tape (Rhzopus sp)
Perbedaan
terdapat pada genusnya, dimana pada jamur Mucor
sp memiliki klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisio : Zgomycota
Class :
Zgomycetes
Ordo :
Mucorals
Family : Mucoraceae
Genus :
Mucor
Spesies : Mucor sp
Sedangkan
pada jamur tempe (Rhizopus sp)
Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Class :
Zygomycetes
Ordo :
Mucorales
Family : Mucoraceae
Genus :
Rhizopus
Spesies : Rhizopus sp
Pada jamur roti (Mucor sp) mempunyai ciri sebagai berikut: morfologi koloni hifa
seperti benang putih, bagian tertentu nampak sporangium dan sporangiofor berupa
titik hitam seperti jarum pentul, hifa tanpa sekat, tumbuh dengan cepat.
Sedangkan jamur pada tempe (Rhizopus sp)
memiliki ciri sebagai berikut koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi
abu-abu stolo halus sedikit kasar dan tidak berwarna serta kuning coklat.
Sporangiofora tumbuh dari stolon dan mengarah ke udara baik tunggal ataupun
kelompok.
Selama ini banya anggapan orang
khamir adalah ragi, pengertian tersebut disebabkan orang tidak mengerti mendalam
tentang mikroba. Ragi atau dalam bahasa inggris disebut starter, merupakan
inokulum yang ditambahkan kedalam suatu substrat, sehingga substrat tersebut
akan berubah atau mengalami fermentasi. Tape merupakan makanan tradisional yang
sudah tak asing lagi. Tape dapat dibuat dari beras ketan atau dari singkong. Chlamydomucor oryzae merupakan sinonim
dari Amylomyces, dan nama terakhir
tersebut merupakan nama fibulager dan candadi laktosa merupakan sinonim dari Saccharomycopsis.
Dari bakteri pembusukan pada daging
dan tomat busuk terdapat makhluk hidup tak kasat mata di mana makhluk hidup
tumbuh pada daging yang telah busuk dan pengamatan menggunakan mikroskop.
Untuk pengamatan yogurt atau susu
fermentasi dimana saat pengamatan ini tidak ditemukan bakteri dan dapat
mempengaruhi hasil pengamatan dimana pengamatan menggunakan perbesaran 100x.
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini
adalah mikroba yang mempunyai berbagai jenis, mulai dari yang ukurannya besar
hingga ukurannya paling kecil. Mikroba juga dapat dibedakan, ada mikroba yang
mirip dengan tumbuhan (algae) dan mikroba yang mirip dengan hewan ( animalis,
protozoa). Mikroba yang berukuran besar masih mudah di amati menggunakan
mikroskop biologi. Sedangkan yang ukurannya sangat kecil dapat digunakan
mikroskop elektron.
5.2
Saran
Dalam melakukan penelitian hendaklah cermat dan dapat menangani
masalah yang ditimbulkan dari kesalahan pengamatan dimikroskop. Pada praktium
ini juga mahasiswa masih kuran kesadarannya dimana kesadaran mahasiswa dalam
praktikum sangatlah diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro,D & F.T Wolf. 1970.
Microbiological studies of indonesia fermented food stuffs mycopathol mycol
Appl-1 41:211-222
Djjen,K,S.1972.Tape Fermentasi, Applied
Microbiology,13(5) 976;978
http://kuplukluntur.blogspot.co.id/2012/11/Jamur-pada-roti-mucor-sp-dan-jamur-pada-.html. Diakses tanggal 13 maret 2018
http://mailiatabitagi.blogspot.co.id/2012/06/Peran-mikroba-bagi-manusia.html. Diakses tanggal 13 maret 2018
Sumarsih,Sri.2003.DIKTAT KULIAH
MIKROBIOLOGI DASAR. Yogyakarta. Fakultas Pertanian UPN “Veteran”
Widiyanto, Bayu. 2018. DIKTAT PRAKTIKUM
BIOLOGI. Tegal. Pendidikan IPA FKIP UPS Tegal.
No comments:
Post a Comment