GURU MASA TIDAK TAU SIH
Pada dasarnya
semua orang yang dilahirkan di dunia ini memiliki bakanya masig masing, dimana
semua bakat sangat unik. Bakat sangat mengaruh jalan hidup seseorang juga,
dimana disini akan dijelaskan bakat sebagai seorang guru yang dapat
menyampaikan suatu materi atu suatu pemikiranya kepada anak didikya. Tidak dapat
dipungkiri bahwa bakat guru dalam mengajar mempengaruhi caranya dalam
menyampaikan suatu materi. Guru yang baik akan menyampaikan materinya yang
dikemas secara merarik, kreati dan inovatif kepada anak didiknya agar dapat
diserap dengan mudah.
Setiap siswa juga memiliki kekurangan dan kelebihan, hal
inilah menjadikan suatu tantangan tersendiri dimana seorang guru harus bisa
menyampaikan materi yang telah dikemasnya agar bisa diserap semua siswnya baik
yang memiliki kelebihan maupun kekrangan. Dalam menangani hal ini seorang
pengajar dituntut agar dapat mengembangkan dan terus mengembangkan hal hal yang
kreatif dan inovatif dalam dunia pendidikan.
Seorang guru haruslah dapat mengajarkan anak didiknya
bagaimana cara berpikir kritis supaya dapat menyerap pelajaran yang telah
disampaikan oleh guru, dimana berpikir kritis sebaiknya diajarkan sejak dini
mungkin pula agar dalam perkembangan belajar seorang siswa mampu secara
langsung menyerap materi materi yang disampaikan oleh pengaajar. Maka dari pada
itu berpirkir kritis juga dapat diterapkan untuk menunjang di dalam model
pembelajaran yang akan dibahas pada kali ini (sama halnya yang diungkapkan Mudjijono
dan Unik Widiarti).
1.CARA
BELAJAR SAMBIL BERMAIN/GAME
Bermain merupaka
aktivitas ang tak asing lagi bagi kita dimana bermain merupakan suatu kegiatan
yang mengasikan dan menyenangkan. Kenapa bermain bisa menunjang pembelajaran
peserta didik?, bermain pada dasarnya aktivitas yang menyenangkan dan akan
lebih menyenangkan lagi kita dapat bermain bersama teman atau sahabat, dalam
pembelajaran bermain merupaka satu cara yang sangat efektif untuk megajarkan
suatu materi dimana banyak permainan interaktif yang dapat menunjang pelajaran.
Diisilah seorang guru atau pengajar diuji kemampuannya dalam mengembangkat
suatu permainan yang dapat menunjang dalam hal mengajar. salah satu contohnya
adalah teknik permainan kartu dalam pembelajaran matematika,dimana didalam
kartu tersebut dapat diisi nengan pertanyaan dari berbagai tingkatan yang mudah
samapi ketingkatan ang sulit sesuai materi yang akan disampaikan oleh pengajar
(hal ini dijelaskan oleh Detta
Anastasya dkk dalam penelitiannya). Apabila seorang pengajar menguasai suatu
cara pemprograman sangatlah membantu dimana pengajar dapat memciptakan sebuah
apikasi berbasih permainan untuk menunjang pelajaran, dimana pada era sekarng
sudah banyak peserta didik memiliki smartphone. Aplikasi berbasis peajaran ini
dapat diguanakan juga untuk mengatasi kejenuah peserta didik dalam menerima
pelajaran yang di sampaimkan guru (diungkapkan oleh Gesta
Wahyu Sasongko dan Hary Suswanto).
Pengajar
juga dapat membuat sebuah permainan bermudelkan kuis seperti lomba cerdas
cermat diman dalam satu kelas dapat dibagi menjadi 3 sampai 5 kelompok dan guru
dapat memulai dengan soal soal yang berkaitn dengan materi ajar dimulain dengan
tahap pertanyaan bergilir dan seterusnya bisa dengan model lempar soal atau rebutan
dimana pada akumulasinya kelompok yang paling banyak mengumpulkan point maka
keluar sebagai pemenangnya.dalam model pembelajaran ini juga ada kekurangan dan
kelebihannya
Kekurangan model pembelajaran
berbasis pemaianan:
1.Pejaran yang disera oleh siswa bergantung
pada kemampuan pengajar untuk menyampaikan materinya didalam permainan.
2. Pengajar yang masih awam dengan model
pembelajaran ini mungkin akan menganggapnya suatu hal yang sulit.
3.Pengajar juga harus dapat membut siswa
tidak bosan terhadap pola permainan yang ituitu saja (pengajardapat
mengkolabirasikan menggunakan model permainan yang berbeda-beda).
Kelebihan model
pembelajaran berbasis permainan:
1.Siswa tidak jenuh dengan pelajaran yang
diterapkan oleh pengajar yang itu itu saja.
2. Membuat pengajar semakin kreatif dalam menyampaikan
materinya.
3. Membantu siswa mencerna dengan mudah
materi materi yang disampaikan oleh pengajar.
2.MELALUI
PENGENALAN KEARIFAN LOKAL
Jika berbicara
mengenai kearifan lokal indonesia tak diragukan lagi sebagai salah satu negara
yang mempunyai ribuan kearifan lokal. Dimana kearifal lokal di indonesis
sangatlah beraneka ragam dimana setiap wilaya mempunyai berbagai kearifan lokal
yang berbeda beda, dengan kearifan lokal ini apakah para pengajar mengembangkan
materinya sampai kesini?, mungkin masih banyak para pengajar hanya menyampaikan
materi hanya mengandalkan buku, sebagai negara yang kaya dengan kearifan
lokalnya, banyak kearifan lokal yang dapat menunjang sebagai media pembelajaran
untuk para pengajar menyampaikannya kepada peserta didiknya (hal tersebut
serupa yang diungkapkan oleh Subur Laksmono Wardoyo, Ph.D). Kearifan lokal bisa
berupa kearifan satwa, flora, makanan, kesenian daerah dan masih banyak lagi.
Dapat kita ambil contoh dalam pembelajaran seperti halnya mata pelajaran
fisika, dimana mata pelajaran fisika banyak dikeluhkan oleh sebagian siswa
merupaka suatu pelajaran yang sangat amat menyulitkan hal ini menjadikan sebuah
tantangan tersediri bagi guru fisikan agar siswanya dapat memahami materi yang
disampaikan.bagaimana caranya? Kita tentu tahu bahwa dalam menari saja ita
memerlukan keseimbangan dimana siswa dapat mengamati atau mempraktekannya
langsung bagaimana kesetimbangan dalam fisika dapat memengaruhi penari.
Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa dari sekitar
kita pun suatu bentuk model pembelajaran dapat diambil dan diterapkan kepada
siswa untuk mempermudah dalam menampaikan suatu materi (contoh diatas telah
diuji oleh Mujadi). Selain menggunakan kesenian lokal juga model pembelajaran
ini dapat menggunakan kekayaan alam lokal sepeti flora dan fauna untuk peoses
pembelajaran dalam lingkup IPA SMP dan Biologi SMA, keadaan sosial lokal
sebagai bahan ajar IPS SMP maupun SMA dan masih banyak lainnya.
Model pembelajaran ini juga dapat diterapkan terhadap
siswa siswa yang mempunyai kekurangan seperti siswa tunarungu, pembelajaran ini
akan menjadikan mengasikan dimana siswa
yang tidak dapat mendengar tetapi diarjarkan sesuatu hal yang berbeda yaitu
melalui keanekaragaman lokal baik flora dan fauna. Bisa juga melalui tarian
tertentu dimana guru akan tertantang untuk mengajarkan siswanya yang tunarungu
untuk menari dan menerima materi yang diajarkannya (serupa dengan pendapat Dudi
Gunawan & Marisyanti Indahsari).
Kekurangaan model
pemelajaran berbasis kearifan lokal
1. Untuk siswa yang bukan berasal dari daerah
tersebuk akan mengalami kelambatan penyerapan dalam menerimaan materi alaupun
hanya sedikit.
Kelebihan model
pembelajaran berbasis kearifan lokal
1. Membuat siswa tidak bosn karena selain
belajar siswa dapat belajar materi formal siswa juga dapat belajar materi
nonformal.
2. Daya menyerap pembelajaran akan lebih
meningkat karena pastinya iswa akan mudah mengingat suatu materi dengan
prakteknya secara langsung.
3.PETA
KONSEP GAME EDUKATIF
Peta konsep atau mid map merupakan suatu yang tidak
asisng lagi bagi pengajar. Dimana peta konsep sangatlah berguna sekali sebagai penunjang
kegiatan pembelajaran(dibuktikan oleh Siti Khomariyah). Pada model pembelajaran
ini dimana peta konsep dikolaborasikan dengan game edukatif yang berjuan
menunjang pambelajaran siswa. Sebelum menerapkan model pembelajaran ini seorang
pengajar ditintuk untuk membuat sebuah peta kosep, dimana peta konsep tersebut
dapat dikolaborasikan dengan game edukasif. Setelah peta konsep tersebut di
buat pengajar juga dapat menambahkan sebuah game edukatif, game ini juga bisa
dikembangkan lagi menggunakan media pedukung berbasis ios atau hanya game
biasa. Dalam pengebangannya game berbasis ios sangatlah mendukung di era
sekarang ini dimana banyak sekali pelajar sudah memiliki smartphone sendiri,
untuk itu kita dapat mengembangkan game berbasis ios ini untuk menunjang
pembelajaran ini, tentu saja dalam pengembangannya dapat didukung dari ber
bagai pihak baik sekolah sendiri ataupun dari kementrian langsung (hal serupa
dikemukaan oleh Laila Adhanisa dkk).
Menggunakan game biasa pun tak kalah menariknya, peta
konsep yang telah dibuat tadi dipaparka terhadap siswa dan masukan game
edukatif dalam pemaparanna. Seperti contoh dalam pembelajara pendidikan
kewarganegaraan dimana peta selalu menjadi andalan dalam mata pelajaran ini,
dalam menjelaskan peta konsep serta game eduktif ini setelah pengajar
menjelaskan point dari peta konsep kita bisa memulai permainnanya seperti
menyebutkan apa isi pont tersebut dan siswa yang ditunjuk harus menjawabnya,
dengan hal ini pembelajaran menggunakan peta konsep game edukatif akan dapat
meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
Kekurangan model pembelajaran
berbasis peta konsep game edukatif
1. Siswa yang tidak membaca materi dari peta
konsep akan kurang menyerap materi.
2.Kejenuhan siswa dapat terjadi apabila game
edukatifnya tidak dikembangkan oleh pengajar.
Kelebihan model
pembelajaran berbasis peta konsep game edukatif
1. Memudahkan siswa dalam mengingat
pembelajaran dalam bentuk point point.
2. Pemaparan pembelajaran menjadi simple dan
tidak bertele-tele.
4.MELALUI
PEMBENTUKAN KARAKTER
Di era sekarang
ini banyak karakter siswa yang tidak baik, dikarenakan sangat pesatnya dunia
teknologi yang menyebarkan sesuatu hal negativ kepada peserta didik dan
mungkinditiru oleh anak anak yang masih belum tau akibatnya kedepan bukan saja
anak anak, para remajapun sangatlah rentang terhadap hal hal negativ yang
disebarkan melalui media sosial. Disini pembelajaan melalui mudel pembentukan
karakter merupakan suatu hal yang sangat di perlukan menurut saya, karena
sebagai seorang pendidik bukan hanya mendidik mengenai materi sekolah saja
tetapi mengenai karakter peserta didik karena mereka juga bagian dari para
penerus bangsa ini, kalau bukan kita yang membimbingnya siapa lagi coba?. Model
pembelajaran ini mungkin sudah mulai diterapkan di sekolah sekolah biasanya
dengan cara mengirim peserta didiknya ke pangkalan TNI , tapi tahukah kalian
para pengajar bahwa pembentukan karakter sebenarnya merupakan hal yang sangaat
mudah apabila diterapkan sejak dini. Sepertihalnya dalam masuk kelas dimana
sebagai pengajar kita wajib masuk tepat pada saat kgiatan mengajar.
Hal ini dapat mempunyai makna bahwa seorang guru
mengajarkan anak didiknya untuk disiplin waktu, mungkin juga dengan pekerjaan
rumah dimana siswa yang tidak mengerjakan pekerjaanrumahnya dapat di hukum tetapi
ingat bahwa kita sebagai pengajar menghukum mereka bukan tanpa sebab tetapi
menghukum mereka untuk menjadi seseorang yang bertanggung jawab (hal serupa
diungkapkan oleh Agung Slamet Kusmanto) .
Apalagi pada saat ini pendidikan karakter merupakan suatu
tuntutan dikarenakan pendidikan karakter sudah masuk dalam kurikulum sekolah.
Oleh sebab itu peran guru sangatlah penting untuk terlaksananya pendidikan
karakter ini, guru dituntut agar peserta didiknya mempunyai karakter yang baik
dan berbudi luhur. Tetapi pada kenyataan dilapangan masih saja ditemukan guru
yang masa bodo terhadap peserta didiknya, ini suatu hal yang keliru menurut
saya. Dimana peran seorang guru yang seharusnya mengajarkan sesuat hal yang
baik tetapi pada kenyataanya tidak ada sama sekali.
Kekuangan model
pembelajaran berbasis pembentukan karakter
1. Siswa yang berasal dari keluarga broken
home memerlukan cara penanganan yang berbeda dalam model pembelajaran ini
Kelebihan model
pembelajaran berbasis pendidikan karakter
1.Dapat membentuk siswa yang mempunyain
karakter yang berbudi luhur serta cerdas kepribadiannya.
2.Melatih siswa untuk bertanggung jawab apa
yang menjadi tugasnya
5.MELALUI
EKTRAKULIKULER
Ektrakulikuler
merupakan kegiatan yang tidak asin lagi bagi guru, dimana kegiatan ektrakulikuler
sebenarya adalah suatu kegiatan yang dapat mengajarkan sisw melalui pendidikan
non formal seperti hanya pafa ektrakulikuler teater dimana siswa dituntut
menjadi siswa yang aktif, dapat menggunakan tutur bahasa yang baik, dapat
melestarikan budaya, serta melatih mental tampil didepan orang banyak dan masih
banyak lagi (sependapat dengan Moch. Yasyakur).
Pada saat ini ektrakulikuler mungkin berbenturan waktunya
dengan jam sekolah dimana pemerintahan sudah menerapka di sebagian sekolah
yaitu full day school yang menjadikan kegiatan ektrakulikuler hanya berjalan
dengan keterbatasan waktu. Tetapi banyak sekolah juga yang menyiasati bahwa
ektrakulikuler dapat dilaksanakan pada hari jum’at setelah KBM selesai
dikarenakan hari jum’at KBM hanya berlangsung dari jam 07.00 s d 11.30 dan
sisanya dapat digunakan untuk kegiatan ektrakulikuler tetapi pada kenyataanya
dilapangan waktu yang diberikan masih kuran belum lagi bagi siswa yang
mengikuti ektrakulikuler lebih dari satu. Alhasil banyak juga ektrakulikuler
menggunakan hari sabtu untuk kegiatannya, hal ini juga perlu di perhatikan oleh
pemerintah dan kementrian agar siswa yang melaksanakan kegiatan ektrakulikuler
dapat terjamin waktunya dan seimbang antara pendidikan secara formal dan non
formal.
Banyak juga dari guru yang melirik siswa dari pembelajarn
non formal yaitu ektrakulikuler dikarenakan siswa yang melalui kegiatan
pembelajaran non formar ekstrkulikuler dapat lebih mengembangkat bakat serta
kempuannya didalam bidangnya. Karena pada dasarnya setiap siswa memiliki bakat
dan kemampuan yang berbeda beda hal inilah yang seharunya menjadi perhatia
tersendiri bagi para pengajar untuk bisa membantu menyeimbangkat kegiatan siswa
tersebuat menjadi lebih baik lagi.
Kekurangan model
pembelajaran berbasis ektrakulikuler
1. Siswa yang tidak mengikuti ektrakulikuler
akan tertinggal dalam model pembelajaran ini.
2. Jika siswa tidak dibimbing dalam melakukan
kegiatan ektrakulikuler maka siswa akan terlalu fokus pada pendidikan non
formalnya dibanding pendidikan fomal.
Kelebihan model
pembelajaran berbasis ekstrakulikuler
1.Siswa yang mempunyai bakat lebih bisa
mengembangkannya.
2.Siswa dituntut mempunyai rasa tanggung
jawab terhadap kegiatan ektrakulikuler agar kedua pendidkan yan iya tempuh
berjalan secara seimbang
Bagaimana menurut anda semua, apa bila guru guru di Indonesia mempunyai kreatifitas seperti ini maka pendidikan Indonesia aka semakin maju tentunya. Salam Cerdas
Widiarti,
U. (2008). Penerapan Model Pembelajaran Efektif, Menyenangkan, Inovatif,
Kreatif, Aktif, Dan Tuntas (Pemikat). Dinamika Pendidikan, 3(1).
Anastasya,
D., Dewi, S. R., & Murnaka, N. P. (2015). Pengaruh Games Memorize Card
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Operasi Hitung Bilangan. Kreano,
Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 6(2), 164-169.
Sasongko,
G. W., & Suswanto, H. (2017). Pengembangan Game sebagai Media Evaluasi
Pembelajaran pada Mata Pelajaran Perakitan Komputer Kelas X Jurusan
Multimedia. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2(7),
1017-1023.
Wardoyo,
S. L., Abdullah, G., & Ambarini, R. (2017). IbM Nilai-nilai Kearifan Lokal
dalam Pembelajaran dengan CALD3 sebagai Teaching Aids bagi Guru-guru PAUD di
Kecamatan Tembalang Semarang. E-DIMAS, 4(2), 12-23.
Mujadi,
M. (2015). Indiginasi Seni dan Budaya dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal
Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2(2), 66-72.
Gunawan,
D. (2016). Pengembangan Keterampilan Gerak Dasar Motorik Kasar Melalui
Pembelajaran Seni Tari Kipas Pada Anak Tunarungu. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 16(1).
Khomariyah,
S. (2017). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kemagnetan melalui Penerapan Peta
Konsep Kemagnetan dalam Program Remedi dan Pengayaan. PSEJ (Pancasakti
Science Education Journal), 2(2), 89-97.
Adhanisa,
L., Kridalukmana, R., & Martono, K. T. (2016). Pembuatan Permainan Lompat
Karung Berbasis iOS Menggunakan GameSalad. Jurnal Teknologi dan Sistem
Komputer, 4(2), 414-424.
Kusmanto,
A. S. (2015). Kontribusi Konselor Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
SMA. Jurnal Konseling Gusjigang, 1(1).
Yasyakur,
M. (2017). MODEL PEMBELAJARAN BERKARAKTER DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN (PADA
SEKOLAH ISLAM TERPADU FULL DAY SCHOOL). Edukasi Islami, 6(11),
20.
No comments:
Post a Comment