Tuesday, April 24, 2018

GURU MASA TIDAK TAU SIH

GURU MASA TIDAK TAU SIH


            Pada dasarnya semua orang yang dilahirkan di dunia ini memiliki bakanya masig masing, dimana semua bakat sangat unik. Bakat sangat mengaruh jalan hidup seseorang juga, dimana disini akan dijelaskan bakat sebagai seorang guru yang dapat menyampaikan suatu materi atu suatu pemikiranya kepada anak didikya. Tidak dapat dipungkiri bahwa bakat guru dalam mengajar mempengaruhi caranya dalam menyampaikan suatu materi. Guru yang baik akan menyampaikan materinya yang dikemas secara merarik, kreati dan inovatif kepada anak didiknya agar dapat diserap dengan mudah.
            Setiap siswa juga memiliki kekurangan dan kelebihan, hal inilah menjadikan suatu tantangan tersendiri dimana seorang guru harus bisa menyampaikan materi yang telah dikemasnya agar bisa diserap semua siswnya baik yang memiliki kelebihan maupun kekrangan. Dalam menangani hal ini seorang pengajar dituntut agar dapat mengembangkan dan terus mengembangkan hal hal yang kreatif dan inovatif dalam dunia pendidikan.
            Seorang guru haruslah dapat mengajarkan anak didiknya bagaimana cara berpikir kritis supaya dapat menyerap pelajaran yang telah disampaikan oleh guru, dimana berpikir kritis sebaiknya diajarkan sejak dini mungkin pula agar dalam perkembangan belajar seorang siswa mampu secara langsung menyerap materi materi yang disampaikan oleh pengaajar. Maka dari pada itu berpirkir kritis juga dapat diterapkan untuk menunjang di dalam model pembelajaran yang akan dibahas pada kali ini (sama halnya yang diungkapkan Mudjijono dan Unik Widiarti).


1.CARA BELAJAR SAMBIL BERMAIN/GAME
            Bermain merupaka aktivitas ang tak asing lagi bagi kita dimana bermain merupakan suatu kegiatan yang mengasikan dan menyenangkan. Kenapa bermain bisa menunjang pembelajaran peserta didik?, bermain pada dasarnya aktivitas yang menyenangkan dan akan lebih menyenangkan lagi kita dapat bermain bersama teman atau sahabat, dalam pembelajaran bermain merupaka satu cara yang sangat efektif untuk megajarkan suatu materi dimana banyak permainan interaktif yang dapat menunjang pelajaran. Diisilah seorang guru atau pengajar diuji kemampuannya dalam mengembangkat suatu permainan yang dapat menunjang dalam hal mengajar. salah satu contohnya adalah teknik permainan kartu dalam pembelajaran matematika,dimana didalam kartu tersebut dapat diisi nengan pertanyaan dari berbagai tingkatan yang mudah samapi ketingkatan ang sulit sesuai materi yang akan disampaikan oleh pengajar (hal ini dijelaskan oleh Detta Anastasya dkk dalam penelitiannya). Apabila seorang pengajar menguasai suatu cara pemprograman sangatlah membantu dimana pengajar dapat memciptakan sebuah apikasi berbasih permainan untuk menunjang pelajaran, dimana pada era sekarng sudah banyak peserta didik memiliki smartphone. Aplikasi berbasis peajaran ini dapat diguanakan juga untuk mengatasi kejenuah peserta didik dalam menerima pelajaran yang di sampaimkan guru (diungkapkan oleh Gesta Wahyu Sasongko dan Hary Suswanto).
                Pengajar juga dapat membuat sebuah permainan bermudelkan kuis seperti lomba cerdas cermat diman dalam satu kelas dapat dibagi menjadi 3 sampai 5 kelompok dan guru dapat memulai dengan soal soal yang berkaitn dengan materi ajar dimulain dengan tahap pertanyaan bergilir dan seterusnya bisa dengan model lempar soal atau rebutan dimana pada akumulasinya kelompok yang paling banyak mengumpulkan point maka keluar sebagai pemenangnya.dalam model pembelajaran ini juga ada kekurangan dan kelebihannya


Kekurangan model pembelajaran berbasis pemaianan:
1.Pejaran yang disera oleh siswa bergantung pada kemampuan pengajar untuk menyampaikan materinya didalam permainan.
2. Pengajar yang masih awam dengan model pembelajaran ini mungkin akan menganggapnya suatu hal yang sulit.
3.Pengajar juga harus dapat membut siswa tidak bosan terhadap pola permainan yang ituitu saja (pengajardapat mengkolabirasikan menggunakan model permainan yang berbeda-beda).

Kelebihan model pembelajaran berbasis permainan:
1.Siswa tidak jenuh dengan pelajaran yang diterapkan oleh pengajar yang itu itu saja.
2. Membuat pengajar semakin kreatif dalam menyampaikan materinya.
3. Membantu siswa mencerna dengan mudah materi materi yang disampaikan oleh pengajar.

2.MELALUI PENGENALAN KEARIFAN LOKAL

            Jika berbicara mengenai kearifan lokal indonesia tak diragukan lagi sebagai salah satu negara yang mempunyai ribuan kearifan lokal. Dimana kearifal lokal di indonesis sangatlah beraneka ragam dimana setiap wilaya mempunyai berbagai kearifan lokal yang berbeda beda, dengan kearifan lokal ini apakah para pengajar mengembangkan materinya sampai kesini?, mungkin masih banyak para pengajar hanya menyampaikan materi hanya mengandalkan buku, sebagai negara yang kaya dengan kearifan lokalnya, banyak kearifan lokal yang dapat menunjang sebagai media pembelajaran untuk para pengajar menyampaikannya kepada peserta didiknya (hal tersebut serupa yang diungkapkan oleh Subur Laksmono Wardoyo, Ph.D). Kearifan lokal bisa berupa kearifan satwa, flora, makanan, kesenian daerah dan masih banyak lagi. Dapat kita ambil contoh dalam pembelajaran seperti halnya mata pelajaran fisika, dimana mata pelajaran fisika banyak dikeluhkan oleh sebagian siswa merupaka suatu pelajaran yang sangat amat menyulitkan hal ini menjadikan sebuah tantangan tersediri bagi guru fisikan agar siswanya dapat memahami materi yang disampaikan.bagaimana caranya? Kita tentu tahu bahwa dalam menari saja ita memerlukan keseimbangan dimana siswa dapat mengamati atau mempraktekannya langsung bagaimana kesetimbangan dalam fisika dapat memengaruhi penari.
            Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa dari sekitar kita pun suatu bentuk model pembelajaran dapat diambil dan diterapkan kepada siswa untuk mempermudah dalam menampaikan suatu materi (contoh diatas telah diuji oleh Mujadi). Selain menggunakan kesenian lokal juga model pembelajaran ini dapat menggunakan kekayaan alam lokal sepeti flora dan fauna untuk peoses pembelajaran dalam lingkup IPA SMP dan Biologi SMA, keadaan sosial lokal sebagai bahan ajar IPS SMP maupun SMA dan masih banyak lainnya.
            Model pembelajaran ini juga dapat diterapkan terhadap siswa siswa yang mempunyai kekurangan seperti siswa tunarungu, pembelajaran ini akan menjadikan  mengasikan dimana siswa yang tidak dapat mendengar tetapi diarjarkan sesuatu hal yang berbeda yaitu melalui keanekaragaman lokal baik flora dan fauna. Bisa juga melalui tarian tertentu dimana guru akan tertantang untuk mengajarkan siswanya yang tunarungu untuk menari dan menerima materi yang diajarkannya (serupa dengan pendapat Dudi Gunawan & Marisyanti Indahsari).

Kekurangaan model pemelajaran berbasis kearifan lokal
1. Untuk siswa yang bukan berasal dari daerah tersebuk akan mengalami kelambatan penyerapan dalam menerimaan materi alaupun hanya sedikit.

Kelebihan model pembelajaran berbasis kearifan lokal
1. Membuat siswa tidak bosn karena selain belajar siswa dapat belajar materi formal siswa juga dapat belajar materi nonformal.
2. Daya menyerap pembelajaran akan lebih meningkat karena pastinya iswa akan mudah mengingat suatu materi dengan prakteknya secara langsung.

3.PETA KONSEP GAME EDUKATIF

            Peta konsep atau mid map merupakan suatu yang tidak asisng lagi bagi pengajar. Dimana peta konsep sangatlah berguna sekali sebagai penunjang kegiatan pembelajaran(dibuktikan oleh Siti Khomariyah). Pada model pembelajaran ini dimana peta konsep dikolaborasikan dengan game edukatif yang berjuan menunjang pambelajaran siswa. Sebelum menerapkan model pembelajaran ini seorang pengajar ditintuk untuk membuat sebuah peta kosep, dimana peta konsep tersebut dapat dikolaborasikan dengan game edukasif. Setelah peta konsep tersebut di buat pengajar juga dapat menambahkan sebuah game edukatif, game ini juga bisa dikembangkan lagi menggunakan media pedukung berbasis ios atau hanya game biasa. Dalam pengebangannya game berbasis ios sangatlah mendukung di era sekarang ini dimana banyak sekali pelajar sudah memiliki smartphone sendiri, untuk itu kita dapat mengembangkan game berbasis ios ini untuk menunjang pembelajaran ini, tentu saja dalam pengembangannya dapat didukung dari ber bagai pihak baik sekolah sendiri ataupun dari kementrian langsung (hal serupa dikemukaan oleh Laila Adhanisa dkk).
            Menggunakan game biasa pun tak kalah menariknya, peta konsep yang telah dibuat tadi dipaparka terhadap siswa dan masukan game edukatif dalam pemaparanna. Seperti contoh dalam pembelajara pendidikan kewarganegaraan dimana peta selalu menjadi andalan dalam mata pelajaran ini, dalam menjelaskan peta konsep serta game eduktif ini setelah pengajar menjelaskan point dari peta konsep kita bisa memulai permainnanya seperti menyebutkan apa isi pont tersebut dan siswa yang ditunjuk harus menjawabnya, dengan hal ini pembelajaran menggunakan peta konsep game edukatif akan dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa.

Kekurangan model pembelajaran berbasis peta konsep game edukatif
1. Siswa yang tidak membaca materi dari peta konsep akan kurang menyerap materi.
2.Kejenuhan siswa dapat terjadi apabila game edukatifnya tidak dikembangkan oleh pengajar.

Kelebihan model pembelajaran berbasis peta konsep game edukatif
1. Memudahkan siswa dalam mengingat pembelajaran dalam bentuk point point.
2. Pemaparan pembelajaran menjadi simple dan tidak bertele-tele.

4.MELALUI PEMBENTUKAN KARAKTER

            Di era sekarang ini banyak karakter siswa yang tidak baik, dikarenakan sangat pesatnya dunia teknologi yang menyebarkan sesuatu hal negativ kepada peserta didik dan mungkinditiru oleh anak anak yang masih belum tau akibatnya kedepan bukan saja anak anak, para remajapun sangatlah rentang terhadap hal hal negativ yang disebarkan melalui media sosial. Disini pembelajaan melalui mudel pembentukan karakter merupakan suatu hal yang sangat di perlukan menurut saya, karena sebagai seorang pendidik bukan hanya mendidik mengenai materi sekolah saja tetapi mengenai karakter peserta didik karena mereka juga bagian dari para penerus bangsa ini, kalau bukan kita yang membimbingnya siapa lagi coba?. Model pembelajaran ini mungkin sudah mulai diterapkan di sekolah sekolah biasanya dengan cara mengirim peserta didiknya ke pangkalan TNI , tapi tahukah kalian para pengajar bahwa pembentukan karakter sebenarnya merupakan hal yang sangaat mudah apabila diterapkan sejak dini. Sepertihalnya dalam masuk kelas dimana sebagai pengajar kita wajib masuk tepat pada saat kgiatan mengajar.
            Hal ini dapat mempunyai makna bahwa seorang guru mengajarkan anak didiknya untuk disiplin waktu, mungkin juga dengan pekerjaan rumah dimana siswa yang tidak mengerjakan pekerjaanrumahnya dapat di hukum tetapi ingat bahwa kita sebagai pengajar menghukum mereka bukan tanpa sebab tetapi menghukum mereka untuk menjadi seseorang yang bertanggung jawab (hal serupa diungkapkan oleh Agung Slamet Kusmanto) .
            Apalagi pada saat ini pendidikan karakter merupakan suatu tuntutan dikarenakan pendidikan karakter sudah masuk dalam kurikulum sekolah. Oleh sebab itu peran guru sangatlah penting untuk terlaksananya pendidikan karakter ini, guru dituntut agar peserta didiknya mempunyai karakter yang baik dan berbudi luhur. Tetapi pada kenyataan dilapangan masih saja ditemukan guru yang masa bodo terhadap peserta didiknya, ini suatu hal yang keliru menurut saya. Dimana peran seorang guru yang seharusnya mengajarkan sesuat hal yang baik tetapi pada kenyataanya tidak ada sama sekali.

Kekuangan model pembelajaran berbasis pembentukan karakter
1. Siswa yang berasal dari keluarga broken home memerlukan cara penanganan yang berbeda dalam model pembelajaran ini

Kelebihan model pembelajaran berbasis pendidikan karakter
1.Dapat membentuk siswa yang mempunyain karakter yang berbudi luhur serta cerdas kepribadiannya.
2.Melatih siswa untuk bertanggung jawab apa yang menjadi tugasnya

5.MELALUI EKTRAKULIKULER

            Ektrakulikuler merupakan kegiatan yang tidak asin lagi bagi guru, dimana kegiatan ektrakulikuler sebenarya adalah suatu kegiatan yang dapat mengajarkan sisw melalui pendidikan non formal seperti hanya pafa ektrakulikuler teater dimana siswa dituntut menjadi siswa yang aktif, dapat menggunakan tutur bahasa yang baik, dapat melestarikan budaya, serta melatih mental tampil didepan orang banyak dan masih banyak lagi (sependapat dengan Moch. Yasyakur).
            Pada saat ini ektrakulikuler mungkin berbenturan waktunya dengan jam sekolah dimana pemerintahan sudah menerapka di sebagian sekolah yaitu full day school yang menjadikan kegiatan ektrakulikuler hanya berjalan dengan keterbatasan waktu. Tetapi banyak sekolah juga yang menyiasati bahwa ektrakulikuler dapat dilaksanakan pada hari jum’at setelah KBM selesai dikarenakan hari jum’at KBM hanya berlangsung dari jam 07.00 s d 11.30 dan sisanya dapat digunakan untuk kegiatan ektrakulikuler tetapi pada kenyataanya dilapangan waktu yang diberikan masih kuran belum lagi bagi siswa yang mengikuti ektrakulikuler lebih dari satu. Alhasil banyak juga ektrakulikuler menggunakan hari sabtu untuk kegiatannya, hal ini juga perlu di perhatikan oleh pemerintah dan kementrian agar siswa yang melaksanakan kegiatan ektrakulikuler dapat terjamin waktunya dan seimbang antara pendidikan secara formal dan non formal.
            Banyak juga dari guru yang melirik siswa dari pembelajarn non formal yaitu ektrakulikuler dikarenakan siswa yang melalui kegiatan pembelajaran non formar ekstrkulikuler dapat lebih mengembangkat bakat serta kempuannya didalam bidangnya. Karena pada dasarnya setiap siswa memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda beda hal inilah yang seharunya menjadi perhatia tersendiri bagi para pengajar untuk bisa membantu menyeimbangkat kegiatan siswa tersebuat menjadi lebih baik lagi.

Kekurangan model pembelajaran berbasis ektrakulikuler
1. Siswa yang tidak mengikuti ektrakulikuler akan tertinggal dalam model pembelajaran ini.
2. Jika siswa tidak dibimbing dalam melakukan kegiatan ektrakulikuler maka siswa akan terlalu fokus pada pendidikan non formalnya dibanding pendidikan fomal.


Kelebihan model pembelajaran berbasis ekstrakulikuler
1.Siswa yang mempunyai bakat lebih bisa mengembangkannya.
2.Siswa dituntut mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kegiatan ektrakulikuler agar kedua pendidkan yan iya tempuh berjalan secara seimbang

Bagaimana menurut anda semua, apa bila guru guru di Indonesia mempunyai kreatifitas seperti ini maka pendidikan Indonesia aka semakin maju tentunya. Salam Cerdas  

Widiarti, U. (2008). Penerapan Model Pembelajaran Efektif, Menyenangkan, Inovatif, Kreatif, Aktif, Dan Tuntas (Pemikat). Dinamika Pendidikan3(1).

Anastasya, D., Dewi, S. R., & Murnaka, N. P. (2015). Pengaruh Games Memorize Card Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Operasi Hitung Bilangan. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif6(2), 164-169.

Sasongko, G. W., & Suswanto, H. (2017). Pengembangan Game sebagai Media Evaluasi Pembelajaran pada Mata Pelajaran Perakitan Komputer Kelas X Jurusan Multimedia. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan2(7), 1017-1023.

Wardoyo, S. L., Abdullah, G., & Ambarini, R. (2017). IbM Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Pembelajaran dengan CALD3 sebagai Teaching Aids bagi Guru-guru PAUD di Kecamatan Tembalang Semarang. E-DIMAS4(2), 12-23.

Mujadi, M. (2015). Indiginasi Seni dan Budaya dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika2(2), 66-72.

Gunawan, D. (2016). Pengembangan Keterampilan Gerak Dasar Motorik Kasar Melalui Pembelajaran Seni Tari Kipas Pada Anak Tunarungu. Jurnal Penelitian Pendidikan16(1).

Khomariyah, S. (2017). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kemagnetan melalui Penerapan Peta Konsep Kemagnetan dalam Program Remedi dan Pengayaan. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal)2(2), 89-97.

Adhanisa, L., Kridalukmana, R., & Martono, K. T. (2016). Pembuatan Permainan Lompat Karung Berbasis iOS Menggunakan GameSalad. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer4(2), 414-424.

Kusmanto, A. S. (2015). Kontribusi Konselor Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik SMA. Jurnal Konseling Gusjigang1(1).


Yasyakur, M. (2017). MODEL PEMBELAJARAN BERKARAKTER DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN (PADA SEKOLAH ISLAM TERPADU FULL DAY SCHOOL). Edukasi Islami6(11), 20.

No comments:

Post a Comment

PENGAMATAN TRANSPORT MEMBRAN I PENDAHULUAN 1.1    Latar Belakang Pada semua makhluk hidup dari prokariotik hingga organisme multiselu...